Suasana meriah tampak di lapangan MAN 2 Jakarta pada Kamis, 10 Oktober 2019. Kemeriahan itu telah terasa sejak pagi di lapangan madrasah. Ya, Peringatan Bulan Bahasa yang digelar sejak 9 Oktober 2019 ini selalu mengundang antusiasme siswa MAN 2 Jakarta. Tahun ini acara Bulan Bahasa bertajuk TRIGESA (Tiga Generasi Bangsa) dengan mengusung tema “Bahasa Jiwa Bangsa”. Kegiatan yang berlangsung selama dua hari itu diawali dengan berbagai lomba kebahasaan dan kesastraan, yakni Musikalisasi Puisi, Mendongeng, Rangking Satu, Pidato, Short Movie, dan Menyanyi Lagu Daerah. Melalui ajang lomba tersebut mulai tampak bakat bermunculan dari sebagian besar siswa. Banyak siswa yang terlihat biasa-biasa saja ternyata memiliki talenta di luar dugaan para juri. Sebut saja, Arnetta. Gadis tinggi semampai yang kesehariannya terlihat pendiam ternyata mampu menghipnotis juri lomba Musikalisasi Puisi saat membawakan “Sajak Putih’ karya Chairil Anwar. Lomba Film Pendek pun tak kalah seru. Mereka menampilkan film pendek bak sineas sungguhan. Keseluruhan lomba tersebut, seperti diutarakan ketua panitia, Dra. Hj. Latifah Tunain, M.Pd., merupakan bagian dari upaya menumbuhkan budaya literasi di sekolah.

Ada satu hal yang mampu menyedot perhatian seluruh siswa MAN 2 Jakarta, bahkan sekolah lain di wilayah Jakarta Timur. Jika tahun-tahun sebelumnya hanya mendatangkan sastrawan, kali ini MAN 2 Jakarta juga mengundang artis muda yang cukup digandrungi. Adalah Aldi Maldini atau yang akrab disapa Aldi CJR mampu membuat lapangan MAN 2 meriah. Momen Bulan Bahasa ini sengaja menghadirkan kalangan muda untuk memantikkan semangat nasionalisme dan bangga akan Bahasa Indonesia melalui idola di zamannya. Dengan gaya remaja kekinian dan suasana yang lebih santai, diharapkan pesan-pesan positif mampu tersampaikan pada seluruh siswa. Mulai dari perbincangan perjalanan karier, pacarana versus Pendidikan, hingga menukik ke tema toleransi, rasis, dan anti kekerasan.

Pada sesi sebelumnya, hadir sastrawan dari era 90-an, yakni Gol A Gong. Dalam kemasan talk show yang berlangsug sekitar dua jam tersebut, penulis yang memiliki nama asli Heri Hendrayana Haris ini mampu menghipnotis peserta melalui kisah panjangnya dalam dunia kepenulisan.

“Teruslah memperjuangkan apa yang kalian cita-citakan, dan jangan lupa memohon restu dari orang tua. Itulah kunci keberhasilan hidup,” ujar penulis yang telah menerbitkan sebanyak 126 buku ini. Kiprah Gol A Gong dalam dunia kepenulisan dan sisi pedihnya saat ditimpa musibah yang menyebabkan salah satu tangannya diamputasi, menjadi bagian yang paling menarik bagi seluruh peserta.

“Saya sampai menitikkan air mata saat Pak Gol A Gong menceritakan kisah hidupnya waktu kecil. Dan ini sangat memotivasi saya untuk tidak boleh menyerah dalam keadaan apa pun, “ujar Nisa Nurramadhani, salah seorang peserta sekaligus anggota Jurnalistik.

Selain mengundang sastrawan dan artis, puncak kemeriahan peringatan Bulan Bahasa juga diwarnai dengan tampilan drama “Menguning Menghijau” oleh Kelompok Teater Galaktika MAN 2 Jakarta, tampilan pemenang lomba, dan diakhiri dengan sajian paduan suara Tegami dari seluruh personel Bulan Bahasa.

“Kami mengapresiasi yang setinggi-tingginya atas upaya keras siswa-siswi program Bahasa dalam mewujudkan acara ini. Tanpa diadakan kegiatan rutin seperti ini generasi millennial bisa jadi lupa bahwa ada momen penting di bulan Oktober, yakni kelahiran bahasa kebangsaan, Bahasa Indonesia” ujar Wido Prayoga, S.Pd. selaku kepala MAN 2 Jakarta. Semoga upaya ini akan semakin membangkitkan rasa bangga pada setiap siswa sebagai bagian dari generasi Indonesia. (Yuyum Daryumi)