Tahun 2018 merupakan tahun keberuntungan bagi siswa MAN 2 Jakarta. Bagaimana tidak, dibandingkan tahun-tahun sebelumnya, tahun ini siswa MAN 2 Jakarta banyak diterima di Perguruan Tinggi Negeri di Indonesia. Pandangan negatif tentang madrasah sebagai sekolah second priority perlahan terhapus. Bahkan lima tahun belakangan ini MAN 2 Jakarta selalu dibanjiri peminat, baik dari SLTP, MTs, maupun pondok pesantren.

Tahun ini lulusan MAN 2 Jakarta yang diterima melalui jalur Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) sebanyak 22 siswa, dengan sebaran PTN berikut:
1. Universitas Indonesia: 3 siswa
2. Universitas Pendidikan Indonesia-Bandung: 1
3. Universitas Negeri Jakarta: 4
4. UPN: 3
5. SPAN PTKIN: 2
6. Akademi Analis Kimia Bogor:2
7. AKA MIGAS Balongan: 1
8. Diploma PNJ:1
9. Diploma IPB: 5

Saviera Priyanka Jasmine, salah satu siswa yang diterima di Computer Communication Information and Technology) CCIT UI merasa bahagia akhirnya dapat melanjtukan studi diperguruan tinggi yang diidamkannya. “Alhamdulillah saya diterima di Teknik Informatika Fakultas Teknik UI. Saya berharap akandapat mengembangkan hobby saya di bidang informasi di sini.” Demikian jawabnya dengan sumringah saat ditemui di rumahnya di bilangan Kalisari Jakarta Timur.

Remaja kelahiran Jakarta, 29 September 2000 ini mengambil program IPA di MAN 2 Jakarta dengan nilai rata-rata UNBK 80,0. Kegemarannya akan pelajaran Bahasa Inggris rupanya menjadi modal Saviera masuk di salah satu Fakultas yang berbahasa pengantar bahasa Inggris ini. CCIT merupakan program kerja sama UI dan Asia E University di Malaysia. Gelar yang diperoleh setelah menempuh studi iniadalah BICT (Bachelor of Information Of Computer Technology), dan perkuliahan semester 7-8 akan dilaksanakan di Malaysia. Keistimewaan lain program ini adalah setiap mahasiswanya dapat melanjutkan Program S-2 tanpa test di Malaysia.

Jika Saviera hendak melanjutkan ke UI, maka lain lagi dengan Taufik Fuad Dermawan. Wisudawan terbaik MAN 2 Jakarta ini sedang bingung dalam memilih studi lanjutannya. Bukan karena tak diterima di PTN, tapi justru bingung karena tiga PTN bergengsi telah menerimanya sebagai calon mahasiswa baru.

“Saya diterima di Politeknik Negeri Jakarta, Akademi Analis Kimia Bogor, dan AKAMIGAS Balongan. Namun saya masih berharap agar diterima di Kedokteran UGM.” Ujar Taufik penuh harap. Cita-citanya untuk menjadi dokter memang telah kuat tertanam sejak kecil. “Saya ingin menjadi dokter yang dapat memadukan antara ilmu medis dan ilmu agama. Karena basic saya dari madrasah maka saya ingin menunjukkan pada masyarakat bahwa seorang muslim harus memiliki ilmu yang tinggi juga shaleh.”

Semoga apa yang diinginkan oleh Saviera dan Taufik seta seluruh alumni MAN 2 lainnya dapat terwujud. Di tangan merekalah sepatutnya generasi muslim bangkit demi meneruskan kejayaan ilmuwan muslim masa lalu. (Yuyum Daryumi)