Berangkatlah kamu baik dalam keadaan ringan ataupun merasa berat, dan dan berjihadlah dengan harta dan jiwa pada jalan Alloh. Yang demikian itu adalah lebih baik bagimu jika kamu mengetahui.” (QS. At-Taubah [9] :41)

Ayat itulah yang melandasi kegiatan mukhayyam MAN 2 Jakarta. Mukhayyam berasal dari bahasa Arab yang berarti perkemahan. Mukhayyam merupakan salah satu upaya untuk membentuk generasi muslim yang tangguh dan bersungguh-sungguh dalam berdakwah. Mukhayyam di MAN 2 Jakarta merupakan kegiatan perdana. Kegiatan ini diikuti oleh siswa kelas X dan XI Program Keagamaan sejumlah 72 siswa. Terinspirasi keberhasilan program Wisata Quran yang rutin dilaksanakan selama lima tahun belakangan, maka kegiatan mukhayyam pun dilakukan.

Perbedaan kedua kegiatan ini, jika Wisata Quran khusus menghafal Al Quran, maka pada kegiatan mukhayyam berfokus pada menghafal hadits. Target hadits yang dihafal siswa yakni sebanyak 50 hadits Arbain.
Kegiatan dimulai hari Rabu, 18 Juli 2018 hingga Minggu (22 Juli 2018), bertempat di Villa Bina Qalbu Cilember, Puncak Bogor. Selama lima hari itu para peserta didik diberikan tips mudah menghafaal hadits. Dengan dipandu oleh para tahfiz hadits dari Pondok Pesantren Wadi Mubarak, Mega Mendung, mereka cukup antusias menghafal hadits.

“Pada awalnya saya kaget karena harus menghafal 40 hadits dalam waktu lima hari. Menghafal Al Quran saja susah, apa lagi ini yang jarang dibaca. Tapi ternyata akhirnya saya bisa juga menghafalnya dengan empat kali setoran.” Kata Tamara, salah satu peserta Mukhayyam Hadits dengan mata berbinar.
Selain menghafal hadits, peserta mukhayyam juga dilatih untuk lebih intensif beribadah. Setiap pk 03.15 dini hari, mereka sudah dibangunkan dengan bunyi sirine, tanda harus bangun untuk qiyyamullail (shalat malam). Membangunkan para remaja di saat lelap, apalagi untuk shalat malam, ternyata bukan perkara mudah. Perlu strategi khusus untuk itu.
“Apa yang dilakukan selama kegiatan ini harus dilandasi rasa ikhlas hanya karena Allah, bukan karena penilaian para ustadz. Maka inilah kesempatan kalian untuk menjadi generasi muslim yang tak hanya mencintai Al Quran, tapi juga Hadits.” Demikian ungkap Dra. Hj. Nurlaelah, M.Pd. selaku penanggung jawab sekaligus Kepala MAN 2 Jakarta, saat pembukaan acara.

Selain menghafal Hadits, peserta mukhayyam diajak berkunjung ke Pondok Pesantren Wadi Mubarak di Mega Mendung. Mereka diajak menyaksikan bagaimana para santri belajar sekaligus menghafal Al Quran dan Hadits. Wadi Mubarak sendiri merupakan pesantren yang didirikan khusus untuk calon tahfidz. Pendiri sekaligus donatur pesantren ini berasal dari Mesir yang memang mendedikasikan dirinya untuk mencetak para tahfidz di Indonesia. Dengan suasana yang sejuk di puncak bukit Mega Mendung, menjadikan para tahfidz makin khusyuk dalam menghafal Al Quran. Lihat saja, misalnya, saat menyaksikan para tahfidz dari kelas TAUD (Tahfidz AnakUsia Dini) menghafal Juz 28. Mereka dengan fasih dan kompak melantunkannya, lengkap dengan tajwid yang sempurna. Tak cukup sampai di situ, mereka pun dengan tepat mampu melanjutkan penggalan ayat yang dibacakan ustadzah. Subhanallah..

Semua kegiatan yang diikuti peserta mukhayyam MAN 2 Jakarta, diharapkan dapat menjadi pengalaman berharga bagi mereka. Pada masa mendatang, kegiatan ini rencananya akan dilakukan rutin setiap tahun, terutama untuk peserta didik program keagamaan. (Yuyum Daryumi)