Tak dapat dipungkiri semangat perjuangan RA Kartini masih bergema hingga saat ini. Terbukti berbagai instansi merayakan hari kelahiran pelopor emansipasi wanita ini, termasuk MAN 2 Jakarta. Peringatan Hari Kartini di Man 2 Jakarta diselenggarakan pada hari rabu, 25 April 2018. Meskipun tidak bertepatan dengan hari lahir RA Kartini, tapi kemeriahan peringatan ini sangat terasa. Lihat saja antusiasme seluruh siswa dalam kegiatan ini. Seluruh siswa perempuan telah siap dengan menegenakan kebaya dan yang laki-laki berpakaian batik. Benar-benar terasa aura tradisi khas Indonesia.

Kemeriahan peringatan Hari Kartini telah dimulai sejak pagi. Usai kegiatan pembiasaan TTD (Tadarus, Tahfiz, dan Dhuha), Kepala MAN 2 Jakarta, Dra. Hj. Nurlaelah, M.Pd. telah memberikan kejutan dengan mengadakan lomba dadakan berupa mengahafal Surat Al Baqarah ayat 257 dalam waktu lima menit. Ada apa dengan surat tersebut? Usut punya usut ternyata kandungan ayat tersebut sangat berkaitan dengan konteks peringatan Hari Kartini kali ini. “Allah pelindung orang yang beriman. Dia mengeluarkan mereka dari kegelapan kepada cahaya (iman). Dan orang-orang kafir, pelindung-pelindungnya adalah setan, yang mengeluarkan mereka dari cahaya kepada kegelapan. Mereka adalah penghuni neraka. Mereka kekal di dalamnya.”

Makna yang terkandung dalam ayat tersebut sangatlah tepat jika dikaitkan dengan peringatan Hari Kartini. Sejarah mencatat, slogan “Habis Gelap Terbitlah Terang” ditulis oleh RA Kartini setelah beliau belajar mengaji dan akhirnya dapat menulis huruf Arab gundul (tanpa harakat). Sekitar dua ratus siswa antusias mengikuti lomba ini. Uang senilai seratus ribu rupiah bagi setiap pemenang cukup menarik minat seluruh siswa. Setelah diuji di depan seluruh siswa, dan beberapa dewan guru, maka Kemal (Kelas XI Agama), Najla (Kelas X IPA 3), dan Naufal (Kelas X IPA 1) berhasil memenangkan lomba tersebut. Dalam waktu lima menit ketiganya terbukti berhasil menghafal Surat Al Baqarah: 257 beserta artinya.

Tantangan tak berhenti sampai di situ. Kepala Madrasah juga memberikan pertanyaan kepada seluruh siswa yang semuanya tetap duduk lesehan di lapangan. Seluruh siswa diminta menuliskan sepanjang satu paragraph tentang hal apa saja yang menjadikan RA Kartini menjadi pribadi yang menginspirasi. Pada sesi kedua ini banyak siswa yang menuangkan ide spontannya dengan baik. Dari sekian banyak tulisan singkat tersebut, maka terpilih kembali tiga pemenang inspiratif yang juga memenangkan hadiah masing-masing sertaus ribu rupiah.

Kemeriahan berlanjut dengan berbagai lomba yang diselenggarakan oleh OSIS MAN 2 Jakarta, yakni lomba make up dengan tutup mata, lomba masak masakan tradisional, dan yang paling ditunggu adalah lomba Miss dan MasMAN 2 Jakarta. Lomba terakhir mendapat sambutan yang paling meriah. Selain keluwesan dalam berpakaian adat, kontestan juga dituntut memiliki wawasan pengetahuan akademik yang berkaitan dengan sejarah RA Kartini, sejarah nasional, kewarganegaraan, dan attitude yang baik. Tim juri yang terdiri Drs. Erwan, Dra. Sumarni, Sri Nurjannah, S.Pd, dan Afair Chilia Darmawati, S.Pd. memutuskan, bahwa Miss dan Mas MAN 2 Tahun 2018 jatuh pada Kelas XI IPS 1.

Seluruh lomba yang diselenggarakan kali ini tak hanya bertujuan untuk menggali bakat siswa dan mengenang perjuangan RA Kartini sebagai pahlawan wanita Indonesia. Namun lebih dari itu, peringatan ini diharapkan mampu menyulut kembali semangat nasionalisme pada seluruh siswa. Karena dengan menghargai para pahlawanlah mereka akan menjadi generasi yang berjiwa besar, generasi yang selalu berakar pada nilai luhur kebangsaan. Semoga. (Yuyum Daryumi)