KIR MAN 2 Jakarta mengadakan seminar Nuclear Go to School bekerja sama dengan Badan Tenaga Atom Nasional (BATAN) pada Senin, 6 Januari 2020. Seminar ini diikuti oleh 157 peserta yang berasal dari kelas XI IPA dan anggota Kelompok Ilmiah Remaja (KIR). Nuclear Go to School (NGTS)merupakan salah satu program BATAN untuk mengedukasi siswa tentang nuklir. Pemanfaatan nuklir dalam bidang kesehatan, pertanian, dan lain-lain, tidak semata melihatnya dri perspektif negative.

                       “Seminar ini bertujuan untuk mengubah mindset dan pemahaman tentang nuklir. Selama ini nuklir identiK dengan radiasi yang membahayakan, bahkan bom yang mengerikan. Pemanfaatan nuklir sangat banyak , terutama dalam energi di masa yang akan datang,” ujar Kahfi Sabariah, Pembina KIR MAN 2 Jakarta.

                       Keberadaan nuklir di Indonesia sendiri tak lepas dari peran pemerintah di bawah kepemimpinan Ir. Soekarno. Setelah Perang Dunia II, tepatnya  tahun 50-an,  Presiden Soekarno membentuk panitia Negara untuk menyelidiki sisa lepasan zat radioaktif dari uji coba senjata nuklir di perairan Pasifik. Kemudian hari panitia Negara ini menjadi Badan Tenaga Nuklir  Nasional (BATAN).

                       BATAN telah mengemban amanat menjaga kedaulatan NKRI sejak awal berdirinya dan dengan semangat penggunaan nuklir untuk tujuan damai. Hingga kini telah dioperasikan 3 reaktor riset, puluhan varietas tanaman pangan dengan menggunakan teknik mutasi radiasi, hilirisasi radioisotop, dan radiofarmaka untuk kesehatan, sterilisasi bahan kesehatan, teknik pemantauan lingkungan, industry, dan sumber daya air, serta pengelolaan limbah radioaktf. Dengan terus menjunjung tinggi prinsip keamanan dan keselamatan, BATAN terus berupaya memberi kontribusi nyata dengan menghadirkan teknologi nuklir di tengah masyarakat.

                       Seminar NGTS ini juga menjadi sarana informasi bagi siswa yang akan melanjutkan ke jenjang Perguruan Tinggi. Bidang nuklir menjadi salah satu alternatif jurusan yang menjanjikan. MAN 2 Jakarta sejalan dengan misi BATAN bahwa nuklir hanya untuk perdamaian dan kemaslahatan warga dunia. (Kahfi Sabariah-Yuyum. D)