Aksi demonstrasi yang dilakukan mahasiswa pada akhir bulan September lalu mengundang reaksi pro dan kontra dari berbagai kalangan. Ketidakpuasan masyarakat terhadap beberapa kebijakan pemerintah disambut aksi protes besar-besaran yang menelan korban jiwa. Aksi demonstrasi yang terjadi tidak hanya di ibukota, namun berbagai daerah pun melakukan hal serupa. Peran media massa sangat berpengaruh kuat dalam pengerahan massa ini. Namun sayangnya sebagian masyarakat tidak cermat dalam menerima berbagai berita di media massa. Akibatnya, tak sedikit dari mereka yang termakan berita tak benar tersebut.
Untuk mengantisipasi aksi demonstrasi dan aksi anarkis lainnya, pihak kepolisian memandang perlu segera dilakukan sosialisasi sekaligus edukasi tentang hal ini. Polsek Ciracas, Jakarta Timur, misalnya, melakukan edukasi pada siswa MAN 2 Jakarta. Edukasi berupa pengarahan selama dua puluh menit tersebut menitikberatkan agar siswa sebaiknya fokus pada tugas utamanya, yakni belajar. Siswa tidak terpancing issue hoaks yang beredar cepat di media massa, apalagi sampai turun ke jalan untuk ikut serta berdemonstrasi.
“Jika kalian menerima pesan mengenai aksi semacam itu, maka jangan langsung diterima begitu saja. Telusuri kebenarannya, karena banyak pihak yang memanfaatkan situasi ini, “ ujar Aiptu Agus DS, saat pengarahan di lapangan MAN 2 Jakarta, Selasa 1 Oktober 2019.
Pengarahan singkat itu disambut dengan antusias oleh sebagian besar siswa MAN 2 Jakarta.
“Senang sekali karena tiba-tiba ada Pak Polisi yang mau memberikan pengarahan pada kami. Apalagi saya sempat diberi motivasi tentang cita-cita dan masa depan saya, “ ujar M. Rizky Munandar bersemangat. Rizky yang juga bercita-cita menjadi anggota polisi sangat bersyukur dapat berkomunikasi dan konsultasi langsung dengan Aiptu Agus DS. Semoga saja Kepolisian Republik Indonsia tetap di hati siswa, juga masyarakat. (Yuyum Daryumi)