Jakarta (Humas-MAN 2 Jkt) —Di banyak sekolah di Indonesia, penelitian belum menjadi sebuah tradisi bagi para pendidik maupun tenaga kependidikan. Budaya meneliti yang sejalan dengan budaya literasi ini sesungguhnya sangat dekat dengan dunia pendidikan, dan pada kenyataannya banyak permasalahan pendidikan yang ditemukan di sekolah. Berbagai fenomena yang sering ditemukan mulai dari metode pembelajaran yang tidak tepat, kurikulum yang selalu berganti, kondisi siswa, dan permasalahan lain.

Bertolak dari kondisi di atas, Kementerian Agama beberapa tahun belakangan telah menunjuk beberapa madrasah di tiap provinsi menjadi Madrasah Riset. Keputusan ini di antaraya bertujuan untuk memacu budaya meneliti di kalangan madrasah, baik siswa maupun guru.

MAN 2 Jakarta, sebagai salah satu madrasah Riset berkewajiban untuk terus mengembangkan amanah ini dengan menggiatkan siswa dan guru untuk melakukan penelitian. Jika siswa telah mengikuti program Riset sebagai salah satu Muatan Lokal, maka guru pun tak ketinggalan terus berpacu melakukan kegiatan penelitian.

Untuk itu tercetuslah program “One Teacher One Research”, yang mewajibkan seluruh guru melakukan penelitian minimal sekali dalam setahun.

“Ide ini berawal dari minimnya penelitian yang dilakukan oleh guru. Selama ini hanya siswa yang dipacu untuk meneliti dan  mengikuti lomba, sementara guru seperti jalan di tempat,” ujar Wido Prayoga, S.Pd.selaku Kepala MAN 2 Jakarta.  Wido menambahkan, Saat ini guru tidak bisa lagi statis, dia harus dinamis dan terus menambah khasanah ilmu pengetahuan baru. Sebagai madrasah yang berlokasi di ibukota, seharusnya lebih berkembang kretaif dibandingkan madrasah yang berada di daerah.

Pada praktiknya, program One Teacher One Research ini membutuhkan komitmen tinggi dari seluruh guru. Untuk itu, setiap guru mendapat pendampingan dari guru satu rumpun bidang studi  yang tergabung dalam Tim Riset MAN 2 Jakarta. Selain melakukan konsultasi dan sharing untuk menemukan ide penelitian, guru akan mendapat pendampingan hingga penelitian selesai.

Ke depannya, MAN 2 Jakarta akan menerbitkan jurnal ilmiah sebagai tindak lanjut penelitian, yakni publikasi ilmiah. Bagaimanapun, pendidikan yang bermutu dimulai dari para guru yang tidak pernah puas dengan kualitas pembelajarannya. Dari situlah penelitian akan terus muncul dan dilakukan secara  berkelanjutan. Dan MAN 2 Jakarta terus bergerak menuju madrasah riset yang unggul demi membangun peradaban umat. (Yuyum Daryumi)