Pernikahan usia dini menjadi sebuah fenomena yang sempat menghebohkan masyarakat belakangan ini. Di Jakarta Timur tercatat kasus ini semakin meningkat. Hal ini diperparah dengan fakta bahwa anak perempuan yang menikah pada usia dini memiliki resiko tiga kali lipat mengalami kecemasan, depresi, bahkan bunuh diri.
Melihat kondisi tersebut Kankemenag Kota Jakarta Timur, dalam hal ini Bimas Urusan Agama Islam, merasa perlu untuk mencegah kasus ini agar tidak terus bertambah. Satu upaya yang dilakukan adalah dengan melakukan sosialisasi pada kalangan remaja. MAN 2 Jakarta kali ini mendapat kesempatan pertama sebagai madrasah yang mendapat penyuluhan mengenai bimbingan pra-nikah. “Kasus pernikahan usia dini yang terjadi di Jakarta Timur, membuat kami harus segera melakukan pencegahan, terutama pada remaja,” uar Drs. H.Lukman HT, M.Si. selaku Kepala Seksi Bimas Islam Kota Jakarta Timur.
Sebanyak 200 siswa kelas XI MAN 2 Jakarta hadir di aula pada Senin, 29 April 2019 untuk mengikuti kegiatan sosialisasi ini. Tujuan yang ingin dicapai dari kegiatan ini adalah mewujudkan keluarga sakinah melalui bekal pengetahuan, peningkatan pemahaman dan keterampilan tentang kehidupan rumah tangga dan keluarga. “Pada saat seseorang memiliki perasaan suka pada lawan jenis, hal itu akan membahayakan jika dia tidak memahami bahwa perasaan tersebut harus dijaga agar tidak terjadi sesuatu yang membahayakan,”demikian H.Misbah, M.PdI memaparkan sebuah ilustrasi tentang kondisi psikologis remaja. Beliau menegaskan bahwa agamalah sebagai pedoman utama remaja dalam bergaul.
Kegiatan ini mendapat antusiasme yang cukup baik di kalangan siswa. “Materinya bagus dan membuka wawasan saya tentang resiko pernikahan dini. Saya menjadi tahu bahwa persiapan yang matang secara psikologis sangat diperlukan dalam sebuah pernikahan,” ujar Hanifah Akmala, salah seorang peserta kelas XI IPA 3.
Senada dengan pemateri sebelumnya, Kepala Bidang Urusan Agama Kanwil Kemenag DKI Jakarta, H. Purwanto, SE, MM memaparkan pernikahan berdasarkan perspektif aturan UU Pernikahan. Melalui kegiatan ini semoga tingkat pernikahan usia dini di Jakarta, khusunya akan menurun. (Yuyum Daryumi)