Jakarta (Humas-MAN 2 Jkt) — Pusat Diseminasi dan Kemitraan Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN) untuk kedua kalinya mengadakan hubungan kerja sama dengan MAN 2 Jakarta. Kegiatan kali ini berupa kunjungan virtual siswa ke Gedung Peragaan Sains dan Teknologi Nuklir yang beralamat di  Jl. Lebak Bulus, Pasar Jumat, Jakarta Selatan. Diikuti oleh 190 siswa program IPA dan anggota KIR (Kelompok Ilmiah Remaja) , acara yang diselenggarakan  pada 18 Februari 2021 ini berlangsung meriah dan disambut antusias oleh peserta. Meskipun berlangsung secara virtual, pihak BATAN mengemas kegiatan kunjungan ini secara menarik dalam mengenalkan berbagai fasilitas dan produk yang dihasilkan oleh BATAN.

Seperti diketahui, BATAN merupakan Lembaga Pemerintah Non Kementerian Indonesia yang bertugas melaksanakan tugas pemerintahan di bidang penelitian, pengembangan, dan pemanfaatan tenaga nuklir. Kepala Batan saat ini dijabat oleh Prof. Dr. Ir. Anhar Riza Antariksawan menggantikan Prof. Dr. Djarot S. Wisnubroto. Lembaga ini melakukan berbagai kegiatan pengembangan dan pemanfaatan teknologi nuklir di Indonesia yang diawali dari pembentukan Panitia Negara untuk Penyelidikan Radioaktive. , lingkungan, keselamatan-keamanan, kesehatan, pendidikan-pelatihan dan energi. Sampai 2019 BATAN  telah menghasilkan 25 varietas padi, 10 kedelai, 2 sorgum dan berbagai jenis tanaman lain.

Dalam kunjungan virtual ini peserta mendapatkan pemahaman mengenai radiasi alam dan detector radiasi, proteksi radiasi, pangan radiasi, nuklir di bidang budidaya pertanian, pemutaran video Radiasi Reaktor. Tak hanya paparan materi, peserta juga dihibur dengan pemutaran  video animasi mengenai manfaat nuklir bagi masyarakat dan dakhiri dengan kuis.

Hj. Kahfi Sabariah, M.PFis. selaku guru bidang sudi Fisika sebagai penggagas kegiatan ini menganggap bahwa wawasan mengenai nuklir harus disosialisasikan pada siswa Sekolah Menengah Atas, terutama  program IPA.

“Jangan sampai terjadi kesalahpahaman bahwa nuklir adalah hal yang menakutkan dan membahayakan. Pola pikir ini harus kita ubah secara perlahan,” tegasnya.

Dalam kehidupan nyata, misalnya kita perlu memahami bahwa nuklir sangat dekat dengan keseharian manusia, diantaranya radiasi. Radiasi yang terdiri atas radiasi alam dan radiasi buatan dapat diminimalisir agar tak membahayakan Kesehatan manusia. Radiasi alam yang dapat dihindari seperti sinar kosmis dan sinar matahari pada siang hari (di atas pukul 11.00). Sedangkan radiasi buatan berupa sinar dari Handphone, TV dan barang elektronik lain, dapat dikurangi penggunaannya.

Hal lain yang dipaparkan oleh Resty sebagai narasumber adalah iradiasi, yakni suatu proses Ketika asuatu objek terpapar oleh radiasi.

“ Radiasi tersebut dapat berasal dari berbagai sumber, termasuk sumber alami. Namun kita tak perlu khawatir, asal radiasi masi dalam batas minimun, berarti masih aman bagi manusia” pungkas Resty menutup webinar siang itu. (Yuyum Daryumi)