Kekerasan anak yang marak terjadi belakangan ini membuat para orang tua resah. Media sosial tak luput memperkeruh dengan berita yang mengkhawatirkan banyak orang. Pelaku kekerasan anak yang sering dialami oleh anak usia sekolah justru berasal dari orang-orang terdekat. Keluarga, teman, bahkan guru tak luput menjadi actor hal tersebut.

Untuk mengantisipasi hal itu, maka MAN 2 Jakarta melakukan berbagai cara untuk meminimalisir kekerasan terhadap anak, khususnya siswa MAN 2 Jakarta. Salah satu upaya yang telah dilakukan adalah sekolah ini menyelenggarakan pentas seni. Kegiatan ini dilakukan sebagai bentuk penyaluran bakat dan minat siswa dalam mengapresiasi seni.

Bentuk kegiatan lain yang telah dilakukan MAN 2 Jakarta dalam menggagas sekolah ramah anak adalah melakukan pertemuan secara rutin dengan pihak orang tua siswa. Seperti Sabtu siang (4/8 2018) ini, Kepala madrasah bekerja sama dengan Ketua Komite MAN 2 Jakarta melakukan sosialisasi dalam upaya membimbing putra-putri sehingga mereka tetap dalam koridor agama. Program yang akan dilakukan di antaranya melakukan parenting secara berkala. Melalui parenting, orang tua dapat saling bertukar pikiran dalam mendidik anak-anak yang kebanyakan dalam usia remaja.

“Kami bingung menghadapi anak yang kadang tak mau mendengarkan nasihat orang tuanya. Tapi setelah mengikuti pertemuan ini alhamdulillah saya mengetahui kiat-kiat mengahadapi mereka,” ungkap Yulistiana, salah seorang wali murid kelas XI IPS.
Selain diskusi mengenai pola didik anak, dalam forum ini juga dipaparkan mengenai prospek pendidikan anak, khususnya mengenai pilihan Perguruan Tinggi Negeri di Indonesia. Untuk itu, kegiatan ini juga menggandeng guru BK yang memang berkompeten dalam memberikan arahan pada siswa dalam pemilihan jalur pendidikan lanjutan.

Dalam kesempatan tersebut kepala MAN 2 Jakarta, Dra. Hj. Nurlaelah, M.Pd. mengatakan, “Selain membentuk siswa yang cerdas dan islami, kita juga harus mendidik anak-anak kita agar memiliki keterampilan khusus. Membantu orang tua di rumah, adalah salah satu contoh bahwa kita juga menekankan agar siswa peduli pada keluarga. Itulah salah satu indicator madrasah ramah anak. Jika madrasah mampu memberikan kenyamanan pada siswa tentulah tak ada lagi kasus kekerasan pada siswa di sekolah. (Yuyum Daryumi)