“Sesungguhnya Kami-lah yang menurunkan Al Qur’an, dan sesungguhnya Kami pula yang benar-benar akan memeliharanya,” (QS. Al-Hijr : 9).Penjagaan Al Qur’an adalah bentuk kemuliaan, di mana jika Al Qur’an adalah mulia, maka sang penjaganya akan mulia juga karenanya. Salah satu cara dari-Nya untuk selalu menjaga kalam agung-Nya adalah dengan memuliakan penghafal Al Qur’an.

Terinspirasi dari ayat Al Hijr tersebut, MAN 2 Jakarta berkewajiban untuk menanamkan rasa cinta pada Al Quran sejak usia sekolah, khususnya remaja. Salah satu kegiatan yang dilakukan adalah program Wisata Quran. Wisata Quran merupakan salah satu program rutin MAN 2 Jakarta yang telah dijalankan sejak tahun 2013. Bekerja sama dengan Pondok Pesantren Tahfidz Wadi Mubarak, tim guru MAN 2 Jakarta bersinergi dalam kegiatan tersebut.

Tahun ini kegiatan dibagi menjadi dua gelombang. Gelombang pertama dengan peserta siswa Kelas X IPA 1, 2, 3 pada tanggal 13 – 17 September 2018 dan gelombang kedua untuk peserta siswa Kelas X IPS 1, 2, Kelas X Agama dan X Bahasa pada tanggal 18 – 22 September 2018. Selama lima hari siswa kelas X dari 4 program berada di Villa Bina Qalbu, Cilember, Puncak Bogor, Jawa Barat untuk menghafal 3 surat pilihan. Tiga surat yang wajib dihafal tersebut adalah Surat Ar Rahman, Al Mulk, dan Al Waqiah.

“Pada awalnya sungguh terasa berat menghafal tiga surat yang panjang dalam waktu singkat. Ditambah lagi jauh dari orang tua, sehingga kami harus melawan banyak ujian: ujian hafalan Al Quran sekaligus ujian untuk belajar mandiri.” ujar Satria salah seorang peserta kelas X Agama. Meskipun bagi sebagian siswa terasa sulit, tapi tak sedikit siswa yang melampaui target hafalan. Beberapa siswa yang telah hafaf juz 30, tinggal melanjutkan menghafal juz 29.

“Beberapa kiat yang harus dipatuhi oleh penghafal Al Quran, diantaranya adalah meluruskan niat, ikhlas menghafal Al Quran tanpa paksaan, menjaga setiap lisan dan perbuatan,” kata Ustadz Shohib, salah satu hafidz sekaligus tim pengajar Wisata Quran. Mengingat latar belakang siswa yang berbeda-beda, maka para ustadz pun memiliki kiat khusus dalam menangani hal ini. Salah satunya adalah out bound, fun games, dan kunjungan ke Pondok Pesantren Wadi Mubarak yang terletak di Megamendung, Bogor. Rutinitas pembelajaran yang padat membuat para peserta kadang bosan. Melalui fun games dan out bound ini mereka akan lebih terhibur, di samping mempererat silaturahmi dan keakraban antara siswa dengan pengajar.

Kegiatan akhir Wisata Quran adalah ujian hafalan. Kriteria ujian tak hanya hafal ayat demi ayat, melainkan juga ketepatan dalam pengucapannya. Setelah melalui penilaian ketat, akhirnya terpilih tahfiz terbaik tahun ini yakni Putri Andiva dan Muhammad Zidan.

“Alhamdulillah saya dapat menuntaskan 3 surat yang diwajibkan dan saya tambah dengan surat lainnya. Ternyata menghafal Al Quran lebih nikmat dan terasa berkahnya dibandingkan dengan mempelajari yang lain,” ujar Zidan sumringah. Ke depannya MAN 2 Jakarta tetap akan menjadikan program ini sebagai program wajib dan salah satu syarat masuk di MAN 2 Jakarta. “Kami akan meningkatkan kualitas pembelajaran dan sarana sehingga siswa akan lebih tertarik dan senang mempelajari dan menghafal Al Quran” ujar Zaenal, S.Ag. selaku ketua panitia. Semoga apa yang diharapkan ketua panitia benar-benar terwujud di tahun yang akan datang, sehingga makin banyak para penghafal Al Quran sebagai salah satu indikator kejayaan Islam. (Yuyum Daryumi)