Belakangan ini diperkirakan 500.000 remaja perempuan Indonesia hamil setiap tahun. Survey lain menunjukkan 10 persen dari remaja perempuan berumur 15-19 tahun saat ini melahirkan atau sedang mengandung. Hal ini diperparah karena hanya 52, 4 % anak muda Indonesia yang punya pengetahuantentang kespro secara menyeluruh.

Fakta inilah yang membuat DKT, sebuah perusahaan yang bergerak di bidang kesehatan, melakukan sosialisasi ke berbagai sekolah SMU/MA. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan informasi yang benar padaremaja mengenai kesehatan reproduksi, dampak negative seks bebas, dan bagaimana menjaga diri dari halyang tidak diinginkan.bekerja sama dengan MAN 2 Jakarta, pada Selasa 18 September 2018, Sosialisasi Kesehatan Reproduksi (Kespro) dilakukan pada 230 siswa kelas XII. Ari, salah seorang narasumber talk show Kespro mengungkapkan bahwa, pemahaman remaja terhadap kesehatan reproduksi masih minim. Jika dibiarkan hal ini akan berdampak negative.

Tak hanya bicara masalah kesehatan reproduksi, talk show yang berlangsung 90 menit itu juga membahas bagaimana remaja mengemban peran, tuntunan dan tanggung jawab baru sebagai pribadi yang beranjak dewasa. Sebagai seorang remaja haruslah ditanamkan pengertian dan dasar rasional tentang dirinya. Dengan demikian mereka dapat menjaga diri dari eksploitasiseksualdan kehamilan yang tidak direncanakan.

‘”Seru banget acaranya, saya jadi lebih tahu tentang kesehatan reproduksi. Tak hanya itu, saya jugadapat lebih memahami diri saya asendiri, bagaimana cara bergaul yang aman, dan merencanakan masa depan dengan baik,” ujar Muhammad Rafi salah seorang peserta dari kelasXII Bahasa. Acara talk show ini memang dikemas menarik dan menghibur. Selain memberikan informasi, narasumber yang memang pakar bidang kesehatan itu juga melontarkan beberapa kuis pada peserta.
“Acaranya memang dibuat fun karena pasti peserta yang umumnya remaja itu merasa tabu, malu atau rishi pada saat biacar tentang reproduksi dan sejenisnya. Namun dengan pendekatan yang menyenangkan akhirnya mereka mau terbuka dan banyak di antara mereka yang mengajukan pertanyaan seputar permasalahan reproduksi maupun rencana masa depan,” ujar Ari.
Ke depannya, DKT berencana melakukan sosialisasi ke berbagai sekolah di daerah-daerah di Indonesia. Dengan demikian permasalahan seks bebas, hamil di luar nikah, atau pernikahan usia dini akan semakin berkurang. Kondisi seperti in pula yang diharapkan Kementerian Kesehatan dan DKT, menjadikan remaja Indonesia yang cerdas dan berani menentukan masa depandengan gaya hidup sehat. (Yuyum Daryumi)