Ibadah Qurban merupakan Sunnah Muakadah yang tidak pernah ditinggalkan oleh Rasulullah SAW, karena itu OSIS/MPK MAN 2 Jakarta mengadakan acara Qurban setiap tahunnya. Pada tahun 2019 M, tepatnya pada tanggal 11 Dzulhijjah 1440 H, OSIS/MPK MAN 2 Jakarta kembali mengadakan acara Qurban dengan tema “SEMBELIH” yang merupakan singkatan dari ‘Semangat Berqurban Melatih Keikhlasan’.
Sesuai dengan tema, acara qurban kali ini bertujuan untuk menumbuhkan rasa ikhlas. “Alhamdulillah tahun ini MAN 2 Jakarta dapat menyembelih 3 ekor sapi dan 5 ekor kambing,” ujar Yusnanda selaku ketua pelaksana qurban. Jumlah tersebut ternyata melebihi jumlah hewan qurban tahun lalu yang hanya mendapat 2 ekor sapi. Hewan qurban tersebut merupakan hasil dari iuran siswa/i, guru dan staf. Siswa diberi pilihan dalam menyumbangkan uangnya untuk membeli hewan qurban, yaitu Rp 75.000, Rp 100.000 dan Rp 150.000.
Kendala dalam acara qurban tahun ini berorientasi pada dana. Yusnanda mengatakan “Jika tidak ada dana, acara akan sulit berjalan” hal itu disebabkan oleh beberapa siswa yang sulit menyetor iurannya sesuai jadwal yang diminta. Meskipun begitu, banyak siswa yang berpartisipasi dengan baik, “Partisipasi siswa cukup bagus, karena ada yang membayar iuran melebihi dari yang diminta,” komentar Yusnanda mengenai iuran qurban tahun ini. “Daging-daging tersebut akan disalurkan kepada anak yatim, piatu, dhuafa dari setiap kelas juga kaum dhuafa yang tinggal di sekitar MAN 2 Jakarta,” tambah Yusnanda yang merupakan siswa kelas XII Agama ini.
Selain itu setiap kelas dibagikan 1,2 kg daging kambing untuk di sate bersama. Hal ini bertujuan untuk menambah rasa perseaudaraan, kekeluargaan dan kebersamaan dari masing-masing kelas. Dapat dibuktikan dari rasa antusias siswa dalam membawa peralatan bakar satenya sendiri. Siswa/i juga diberikan nasi untuk melengkapi kenikmatan saat ‘bakar sate’ bersama. Bahkan ada kelas yang menyediakan minuman dingin untuk menambah kesegaran saat ‘bakar sate’ berlangsung, yaitu kelas XII IPA 1.
Yusnanda berharap agar acara qurban di MAN 2 Jakarta dapat terus berlangsung setiap tahunnya dan dapat menambah jumlah ekor sapi dan kambing. (Malika/JM2)
Bencana alam yang terjadi di Indonesia belakangan ini menuntut semua lapisan masyarakat untuk selalu siap siaga dalam menghadapi berbagai jenis bencana. Sebut saja, gempa bumi yang terjadi akibat letusan Gunung Galunggung pada awal bulan Agustus 2019 ini yang goncangannya hingga ke beberapa wilayah, termasuk Jakarta.
Untuk mengantisipasi hal tersebut MAN 2 Jakarta bekerjasama dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah(BPBD) Provinis DKI Jakarta mengadakan Sosialisasi Sekolah Aman Bencana. Sekolah aman bencana terimplementasikan pada sekolah/madrasah yang mempunyai komtimen budaya aman bencana, sadar akan resiko yang ditimbulkan memliki sarana dan prasarana manajemen penanggulangan bencana, memiliki program kerja yang memadai sebelum dan sesudah bencana, dan satu siap dalam merespon pra bencana tanggap darurat dan pasca bencana.
Menurut Sukendar, kesiapsiagaan sekolah dalam menghadapi bencana adalah mengurangi resiko bencana di sekolah, mengenali daerah bahaya di sekitar sekolah, dan berlatih siaga bencana minimal setahun sekali. Serangkaian kegiatan yang dilakukan untuk mengantisipasi bencana melalui pengorganisasian dengan langkah yang tepat guna dan berdaya guna, sesuai UU RI No. 24 Tahun 2007.
Kegiatan yang dilaksanakan pada tanggal 7 Agustus 2019 ini diikuti oleh 50 peserta yang terdiri tenaga pendidik dan tenaga kependidikan, siswa anggota PMR serta OSIS MAN 2 Jakarta. Sebagai salah satu anggota POKJA 4, MAN 2 Jakarta memandang perlu terhadap sosialisasi tanggap bencana ini. Dalam sambutannya Kasie Sarana dan PrasaranaKanwil Kemenag DKI Jakarta menyatakan, “Tingkat bencana alam di Jakarta cukup tinggi, terutama bencana kebakaran. Untuk itu perlu pelatihan agar seluruh komponen tanggap bencana, termasuk siswa di madrasah,” ujar Drs. H.Teguh Arminto, M.Pd.
Saat simulasi menghadapi bencanakebakaran, seluruh siswa antusias mengikuti proses simulasi. “Seru kegiatannya. Saya jadi tahu bagaimana menghadapi bencana kebakaran, termasuk menggunakan alat pemedam kebakaran.” Komentar Rizky Maunandar, salah satu peserta kegiatan ini. Di masa mendatang diharapkan setiap warga sekolah mampu menyikapi keadaan bencana dengan sigap, seperti jargon BPBD: Siap, Tanggap, Galang. (Yuyum Daryumi)
Mengawali tahun pelajaran 2019-2020, MAN 2 Jakarta menggalang seluruh kelas X untuk turut serta dalam kegiatan Perkemahan Jumat Sabtu (Perjusa). Kegiatan yang dilaksanakan pada tanggal 2-3 Agustus ini bertujuan untuk mempererat keakraban antarsiswa kelas X, memperkokoh solidaritas, serta mencari bakat dan potensi siswa.
Bertempat di Bumi Perkemahan (Buperta) Cibubur, Jakarta Timur, sebanyak 250 siswa mengikuti serangkaian kegiatan yang dimulai dengan upacara pembukaan, malam budaya dan kreativitas, dan apel bendera. Ketua kegiatan, Muhammad Idza berharap kegiatan ini focus agar setiap siswa dapat melatih disiplin dan rasa tanggung jawab.
Hal ini senada dengan apa yang diutarakan Pembina OSIS, “Dengan adanya Perjusa ini diharapkan akan terbentuk siswa MAN 2 Jakarta yang mandiri, tangguh, dan dapat bersinergi dengan setiap komponen madrasah,” ujar Zamal, S.Ag.
“Acaranya seru banget, dan saya dapat lebih mengenal teman-teman. Semoga tahun depan ada acara semacam ini lagi,” ujar Azzah Haura Jayanti dengan sumringah. Meski terlihat lelah peserta darikelas X agama ini terlihat semangat dalam mengikuti serangkaian kegiatan hingga akhir acara. (Yuyum Daryumi)
Kejayaan Tim Robotic MAN 2 Jakarta di Thailand tahun 2018 silam rupanya tak membuat berpuas diri. Tahun ini mereka kembali mengukir prestasi dalam kompetisi robotic bergengsi tingkat internasional di Korea Selatan. Tak tanggung-tanggung, sebanyak 1248 peserta yang memenuhi Daejeon Convention Center (DCC) Korea Selatan itu berasal dari 21 negara, di antaranya Palestina, Columbia, Vietnam, Malaysia, Singapura, Thailand, Israel, China, Korea, India, Myanmar, dan Brazil.
Sejumlah kategori pun dilombakan pada ajang yang bertajuk International Youth Robot Competitive (IYRC), di antaranya humanoid robotics, design creative, dan humanoid dancing robots. Tim Robotic MAN 2 Jakarta terdiri tiga siswa, yakni Chandra Nur Pamungkas, Naufal Mu’afi, dan Imam Pamuji. Setelah bersaing ketat selama dua hari (2-3 Agustus 2019), akhirnya MAN 2 Jakarta berhasil mengungguli ribuan peserta lainnya pada kategori Design Creative di peringkat dua dan kategori humanoid dancing robotics di peringkat 3.
Menjelang lomba mereka telah mempersiapkan diri selama dua bulan, mulai dari memuat inovasi robot, hingga persiapan mental. Keberhasilan ini tak luput dari dukungan penuh pelatih Muhtar Yahya dan pakar Psikolog Pendidikan, Dr. Ir. Rudi Dwi Maryoto.
Beberapa saat setelah pengumuman lomba, Muhtar menyebutkan bahwa kekurangan yang harus dibenahi tim robotic kita yakni waktu pelatihan yang harus lebih intensif. Di saming itu, tim juga wajib memperluas ide untuk menciptakan inovasi baru.
“Mereka lebih kompleks, dan didukung dengan material yang lengkap,” komentar Yahya mengenai keunggulan peserta Negara lain. Chandra menambahkan, Malaysia merupakan Negara yang sangat kreatif dalam membuat desain robot. Terbukti, Negara tetangga ini mengantongi peringkat teratas pada kategori design creative. Apa pun hasilnya, yang jelas mereka telah membawa harum madrasah di kancah dunia. Bravo! (Yuyum Daryumi)
Ibarat bintang yang makin bersinar, setelah beberapa kali memenangi kejuaraan di tingkat provinsi dan nasional, tim Pencak Silat MAN 2 Jakarta akhirnya bertarung melawan pesilat negara lain. Tak tanggung-tanggung, 17 medali pun berhasil diboyong demi mengharumkan nama madrasah sekaligus Indonesia.
Perjuangan kesepuluh pesilat MAN 2 Jakarta tersebut cukup menegangkan. Maklum, ini merupakan pengalaman pertama mereka berhadapan dengan para pesilat tangguh dari negara lain. Kejuaraan yang bertajuk “Open Tournament Bali International Championship” ini diikuti oleh 1700 peserta tingkat SD, SMP, dan SMU dari Indonesia, Vietnam, Singapura, Brunei Darussalam, Malaysia, dan Timor Leste. Bertempat di Denpasar, Bali, turnamen ini digelar sejak 26-28 Juli 2019. Seluruh kekuatan dan kemampuan setiap peserta dikerahkan demi membawa nama baik Indonesia.
“”Rasanya deg-degan, takut, campur panik. Apalagi tim lawan lebih bagus, terutama untuk kategori tanding. Kalau untuk kategori seni mereka kurang,” ujar Fikriyana Adiningtyas sumringah. Tyas, demikian gadis berkerudung ini biasa disapa, berhasil menggondol medali emas untuk kategori Tunggal Tangan Kosong Puteri. Tyas juga meraih juara 3 Ganda Tangan Kosong Puteri, dan Juara 2 Ganda Bersenjata.
Kementerian Pemuda dan Olahraga sebagai penyelenggara acara ini didukung sepenuhnya oleh Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI), dan Persekutuan Pencak Silat Bangsa-Bangsa. Melihat jumlah peserta yang cukup banyak, terbukti bahwa Pencak Silat merupakan cabang olahraga yang banyak diminati tak hanya oleh masyarakat Indonesia, tapi juga mancanegara.
Secara keseluruhan, perolehan medali Tim Pencak Silat MAN 2 Jakarta yaitu:
1. M. Daffa Itsnaini, juara 1 Ganda Tangan Kosong Putra dan Juara 3 kategori Tanding.
2. Rezza Hidayatullah, Juara 1 Ganda Tangan Kosong Putra dan Juara 3 kategori Tanding.
3. Fikriyana Adiningtyas, Jura 1 Tunggal Tangan Kosong Puteri, Juara 3 Ganda Tangan Kosong Puteri, dan Juara 2 Ganda Bersenjata.
4. Mutiara Indah Ayu, Juara 2 Ganda Tangan Kosong.
5. Tiara Aprilia, Juara 2 Tunggal Tangan Kosong dan Juara 2 Ganda Tangan Kosong.
6. Maryam Assyifa, Juara 2 Ganda Tangan Kosong Putri.
7. Ghaitsa Zahira Adni, Juara 2 Tunggal Tangan Kosong Putri.
8. Annisa Nurfauziah, Juara 3 Ganda Tangan Kosong.
9. Aulia Fadilla Kadavi, Juara 3 Ganda Tangan Kosong.
10. Putra Faza El Rafi Noor, Juara 2 kategori Tanding.
Dengan demikian, total perolehan medali yang berhasil diboyong MAN 2 Jakarta sebanyak 17 medali: 3 medali emas, 7 medali perak, dan 7 perunggu.
Kegigihan para pesilat di ajang internasional ini patut diacungi jempol, mengingat persiapan dan latihan yang sangat intensif hingga malam hari di tengah jadwal sekolah yang cukup padat.
“Yang jelas saya lebih tahu sejauh mana kemampuan pesilat-pesilat dari luar negeri. Ikut turnamen ini juga semoga dapat membantu saya masuk PTN tahun depan,” demikian alasan Tyas yang juga pengagum pesilat nasional Hanivan ini. Apa yang dilakukan Tyas dan rekan- rekannya sangat tepat. Mengukur sejauh mana prestasi lawan, kemudian berusaha melampauinya.
“Memang anak-anak sudah memiliki mental juara. Mereka berlatih di atas rata-rata sehingga dapat keluar sebagai pemenang,” komentar Dra. Hj. Nurlaelah. M.Pd. Kepala MAN 2 Jakarta yang sempat menyaksikan langsung turnamen ini sebagai bentuk dukungan bagi tim MAN 2 Jakarta. Tahun depan, tim ini akan kembali menguji ketangguhannya dengan mengikuti turnamen yang diselenggarakan di Singapura. Kita tunggu torehan prestasi mereka di negeri singa ini.(Yuyum Daryumi)
Menjadi manusia yang lebih baik dan menebar kebaikan bagi sesama. Itulah motto hidup Ardi Gunawan, penulis buku best seller “Kajian Magnet Rezeki dan Menghafal Quran dengan Otak Kanan”, sekaligus pembicara pada pelatihan ini.
Bertempat di MAN 2 Jakarta, sebanyak 125 guru madrasah di wilayah Jakarta Timur mengikuti Pelatihan Menghafal Al Quran dengan Mengoptimalkan Otak Kanan. Seluruh peserta antusias mengikuti pelatihan yang dimulai pk 13.00. Meskipun kegiatan ini dilaksanakan pada hari libur, yakni Minggu,21 Juli 2019, namun tak menyurutkan semangat guru-guru madrasah untuk menghadiri acara yang sangat memotivasi ini.
Antusiasme peserta sangat beralasan karena pelatihan ini terbukti dapat menghafal secara cepat dan permanen dengan memenfaatkan otak kanan. Selain itu, kekuatan pikiran bawah sadar juga berpengaruh terhadap seseorang, sehingga dapat membangun kepercayaan diri dan konsentrasi. Pelatihan ini juga terbukti mampu melipatgandakan daya ingat hingga 300 %.
Untuk menuju mengahafal Al Quran lebih cepat dan efisien, menurut Ardi Gunawan yang sekaligus pendiri Central Learning International (CLI) ada beberapa jurus yang harus diaplikasikan. Jurus mengahafal AlQuran menurut Ardi,yakni asosiasi (memilih lingkungan yang tepat), repetisi (pengulangan), disosiasi (mnegubah pola piker bahwa mengahafal adalaha mudah), dan imajinasi (baca artinya dan fahami ayatnya).
Selain kiat di atas beliau juga mengungkapkan bahwa sebenarnya ada banyak kunci rezeki yang belum semuanya diketahui. Magnet rezeki menurut Ardi, di antaranya adalah:
1. Buka perisai rezeki, dengan menghilangkan sifat dengki, dongkol, dendam, marah, dan tidak menjadikan tangan di bawah (meminta-minta).
2. Dispilin kata dan berkata positif. Dengan mengubah perkataan negatif menjadi positif, maka pola piker dan permasalahan pun akan dihadapi dengan tenang.
3. Wow keren. Merespon setiap permasalahan dengan ungkapan tersebut dan menjadikan sabar sebagai dan tidak gelisah sebagai kekuatannya.
4. Nol kan hati dari sariawan hati. Hal ini dapat dilakukan dengan berlatih untuk tidak mengeluh dan selalu bersyukur. Apa pun alur hidup yang diberikan Tuhan, pada hakikatnya adalah anugerah terbaik dari Tuhan.
5. Menjaga terumbu karang. Terumbu karang yang dimaksud di sini adalah selalu berkeinginan untuk membahagiakan orang lain, terutama orang tua, pasangan, anak-anak, keluarga, teman, dan lain-lain.
Lima jurus di atas, selain mempermudah menghafal Al Quran, juga mampu menarik rezeki mendekat pada seseorang.
“Bagus sekali materinya. Saya baru pertama kali mengikuti motivasi dari beliau dan ternyata sangat menginspirasi,” ujar Saepul, S.Pd.,MM, salah seorang peserta sekaligus pengajar di MAN 2 Jakarta. dengan pelatihan ini diharapkan akan semakin bertambah para pengahafl Al Quran sekaligus mampu mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari. (Yuyum Daryumi)
Menyongsong era industry 4.0 membutuhkan persiapan matang bagi seluruh warga dunia, termasuk Indonesia. Era industri 4.0 memaksa manusia memasuki dua dunia, yaitu dunia riil dan dunia virtual. Internet of things yang merupakan ruh di era ini mengkondisikan manusia secara personal dan komunal sangat bergantung kepada dunia virtual, yang semakin hari semakin complicated dan smart. Berangkat dari pemikiran tersebut, Kementerian Agama yang bekerja sama dengan XL Axiata menyelenggarakan Pelatihan Kepemimpinan untuk menyongsong kehidupan di era industry 4.0.
Bertempat di hotel Agria, Bogor sebanyak 75 Ketua OSIS dari Madrasah Aliyah di wilayah DKI Jakarta mendapatkan materi yang berkaitan dengan kepemimpinan, public speaking, design thinking, thinking prototype, dan pembuatan produk. Selain itu juga diberikan elevator pitch yang digunakan pada saat menjual produk. Hasil akhir produk para peserta dipresenyasikan di hadapan investor selama kurang lebih 2 menit.
Ketua OSIS MAN 2 Jakarta, Rizky Munandar beserta kelompoknya yang berjumlah sembilan orang akhirnya meraih peserta terbaik. Tim yang terdiri dari beberapa sekolah tersebut memenangi hadiah sebesar 5 juta rupiah.
“Saya mendapatkan pengalaman baru dan pengetahuan tentang industry 4.0.” ujar Rizky dengan sumringah. (Yuyum Daryumi)
Banyak cara untuk menjadikan pembelajaran menyenangkan. Salah satunya dengan menyaksikan pertunjukkan drama. Kali ini kelas XI MAN 2 Jakarta menyaksikan pertunjukan drama Teater Keliling di kampus PNJ UI, Depok pada Sabtu, 27 April 2019. Teater yang digawangi Rudolf Puspa ini menyajikan naskah bertjuk Wek Wek, karya D. Djajakusuma.
Peserta yang terdiri tujuh kelas itu secara umum antusias menikmati lawakan satire yang disajikan beberapa pemain. WekWek sendiri mengisahkan tokoh Bagong yang marah bukan kepalang karena bebek dan telur yang dipercayakannya pada Petruk ternyata hilang. Mengadulah Bagong pada lurah Semar, berharap akan menang dalam perkara, tanpa menemui kesulitan. Ia yakin, uang yang diberikan akan membuat segalanya lancar. Namun ternyata lurah Semar tetap teguh pada pendiriannya. Bujuk rayu Bagong tak membuatnya tergoda. Cerita Semar dan tokoh pewayangan lainnya memang sudah biasa, tapi kali ini Teater Keliling cukup lihai dalam meramu cerita sehingga kisah ini memang masih lumrah di era millennial.
“Ceritanya bagus dan saya terhibur. Para pemainnya sangat pintar dan menguasai karakternya,” ujar Kartika, kelas XI IPS 1, usai menyaksikan pertunjukan drama, sore itu. Pemain Wek Wek sendiri terdiri empataktor, yakni Derry Syrna sebagai Gareng, Aditya Jaya sebagai Semar, Ricky Febrianto sebagai Petruk, dan Endah Tri Liliany yang memerankan Bagong.
“Kegiatan outing class seperti ini memang sudah dilakukan secara rutin di madrasah kami. Hanya memang tetap mengacu pada Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar mata pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia,”ujar Dra. Darsih selakuk guru pembimbing mata pelajaran Bahasa Indonesia. (Yuyum Daryumi)
Pernikahan usia dini menjadi sebuah fenomena yang sempat menghebohkan masyarakat belakangan ini. Di Jakarta Timur tercatat kasus ini semakin meningkat. Hal ini diperparah dengan fakta bahwa anak perempuan yang menikah pada usia dini memiliki resiko tiga kali lipat mengalami kecemasan, depresi, bahkan bunuh diri.
Melihat kondisi tersebut Kankemenag Kota Jakarta Timur, dalam hal ini Bimas Urusan Agama Islam, merasa perlu untuk mencegah kasus ini agar tidak terus bertambah. Satu upaya yang dilakukan adalah dengan melakukan sosialisasi pada kalangan remaja. MAN 2 Jakarta kali ini mendapat kesempatan pertama sebagai madrasah yang mendapat penyuluhan mengenai bimbingan pra-nikah. “Kasus pernikahan usia dini yang terjadi di Jakarta Timur, membuat kami harus segera melakukan pencegahan, terutama pada remaja,” uar Drs. H.Lukman HT, M.Si. selaku Kepala Seksi Bimas Islam Kota Jakarta Timur.
Sebanyak 200 siswa kelas XI MAN 2 Jakarta hadir di aula pada Senin, 29 April 2019 untuk mengikuti kegiatan sosialisasi ini. Tujuan yang ingin dicapai dari kegiatan ini adalah mewujudkan keluarga sakinah melalui bekal pengetahuan, peningkatan pemahaman dan keterampilan tentang kehidupan rumah tangga dan keluarga. “Pada saat seseorang memiliki perasaan suka pada lawan jenis, hal itu akan membahayakan jika dia tidak memahami bahwa perasaan tersebut harus dijaga agar tidak terjadi sesuatu yang membahayakan,”demikian H.Misbah, M.PdI memaparkan sebuah ilustrasi tentang kondisi psikologis remaja. Beliau menegaskan bahwa agamalah sebagai pedoman utama remaja dalam bergaul.
Kegiatan ini mendapat antusiasme yang cukup baik di kalangan siswa. “Materinya bagus dan membuka wawasan saya tentang resiko pernikahan dini. Saya menjadi tahu bahwa persiapan yang matang secara psikologis sangat diperlukan dalam sebuah pernikahan,” ujar Hanifah Akmala, salah seorang peserta kelas XI IPA 3.
Senada dengan pemateri sebelumnya, Kepala Bidang Urusan Agama Kanwil Kemenag DKI Jakarta, H. Purwanto, SE, MM memaparkan pernikahan berdasarkan perspektif aturan UU Pernikahan. Melalui kegiatan ini semoga tingkat pernikahan usia dini di Jakarta, khusunya akan menurun. (Yuyum Daryumi)
Gedung Pewayangan Kautaman Taman Mini Indonesia Indah (TMII) terlihat meriah pada Rabu, 2 April 2019 itu. Sejak pagi ratusan remaja putri mengenakan pakaian kebaya dan dress sangat indah, sedang yang pria sebagian besar mengenakan jas. Wajah sumringah terlihat dari wajah mereka, termasuk para orang tua yang mendampinginya. Tak heran karena mereka sesaat lagi akan didaulat menjadi wisudawan MAN 2 Jakarta. Dengan demikian, predikat sebagai siswa sebentar lagi akan mereka tanggalkan.
Wakil Kepala bidang Kurikulum, Saepul, S.Pd.,MM mengatakan, sebanyak 262 siswa MAN2 Jakarta yang akan diwisuda hari ini terdiri dari empat program studi, yakni IPA, IPS, Bahasa dan Budaya, dan Ilmu Keagamaan. Sebagai salah satu madrasah yang sudah mendapat tempat di masyarakat, MAN 2 Jakarta mampu membuktikan bahwa siswanya tak hanya unggul di bidang akademik, tapi juga bidang non-akademik. Hal itu dibuktikan dengan banyaknya prestasi yang diraih siswa selama belajar di madrasah ini. Siswa yang berhasil meraih prestasi akademik dan non akademik seperti yang dibacakanSaepul, S.Pd,. MM pada acara wisuda itu adalah sebagai berikut:
- Prestasi bidang Akademik
Program IPA, terbaik 1 diraih oleh Afdhila Azizah Hidayati (XII IPA 3), terbaik 2 oleh Naila Syahidah (XII IPA 2), dan terbaik 3 diraih oleh Kiki Harfianza (XII IPA 1). Untuk program Ilmu Pengetahuan Sosial, terbaik 1 diraih oleh Hanif Helmi (XII IPS 1), terbaik 2 oleh Zella Andrea (XII IPS 2), dan terbaik 3 diraih oleh Hanif Dwi Kurniawan (XII IPS 1). Program Ilmu Bahasa dan Budaya, terbaik 1 diraih oleh Annisa Ramdhani, terbaik 2 oleh Humairoh Shafira, dan terbaik 3 diraih oleh Leila Farzannah. Terbaik 1 program Ilmu Keagamaan diraih oleh Okki Dwi Cahya, terbaik2 oleh Syifa Mumtaza, dan terbaik 3 diraih olehTamara Putri Andini. - Prestasi bidang Non-Akademik
Prestasi Non-Akademik diraih siswa MAN 2 Jakarta setelah mengikuti berbagai kompetisi baik tingkat nasional maupun internasional. para pendulang prestasi tersebut adalah: - Andika Novriatama Saputra (XII IPS 1), juara 1 kategori Humanoid Robot Mission pada lomba International Youth Robot Competition (IYRC) 2018 di Bangkok, Thailand.
- Muchtar Yahya (XII Bahasa), juara 1 Lomba Robotic kategori Line Follower di Jakarta Islamic School, 2018.
- Kemal Azka Ridha (XII Agama), Juara 1 Dai Rohis DKI Jakarta dan Juara 1 Lomba Dai di Kementerian Pemuda dan Olahraga.
- Qotrunnada Azzahra (XII Bahasa), meraih medali emas pada Festival Setu 5 tahun 2017 dan medali emas pada Tournament Tae Kwon Do Kapolri 2018.
- Putri Kalih Nuraida (XII Bahasa), meraih medali emas pada Festival Setu 5 tahun 2017 dan medali emas pada Tournament Tae Kwon Do Kapolri 2018.
- Okki Dwi Cahya (XII Agama), Juara 1 STQ ke- 27 cabang Tilawah Remaja Putra tingkat Kota JakartaTimur tahun 2017.
- Syifa Mumtaza (XII Agama),Juara 2 MTQ Rohis DKI Jakarta Competition tahun 2018.
- Aulia Rahmi (XII IPA 2), Juara 1 PPGD Giat Prestasi Jawara Nasional tinkat DKI Jakarta, Jawa Barat, dan Banten tahun2017.
- Salman Farisyi (XII IPA 1), Juara 1 Lomba Smaphore Putra se-DKI Jakarta, Jawa Barat, dan Banten tahun 2017.
- Denisa Putri Pahala (XII IPA 1), Juara 1 Bulu Tangkis PORSEMA tahun 2018.
- Sulthon Daffa Santana Alamsyah (XII IPA 3), Juara 2 Lomba Karya Tulis Ilmiah bidang IPA tingkat Nasional tahun 2017.
- Hanif Dwi Kurniawan(XII IPS 1) sebagai ketua OSIS.
- Hanif Helmi (XIIIPS 1) sebagai Ketua MPK.
Dalam sambutannya, Kepala MAN 2 Jakarta, Dra. Hj. Nurlaelah, M.Pd. menegaskan, “Pencapaian yang telah dilakukan oleh para siswa tak luput dari bimbingan guru, dukungan orang tua, dan kerja keras kalian.” Pada kesempatan itu kepala MAN 2 Jakarta juga memohon maaf pada seluruh orang tua jika pihak madrasah belum maksimal dalam memberikan pelayanan dan bimbingan pada siswa.
Senada dengan Kepala madrasah, ketua Komite MAN 2 Jakarta, H.Ahmad Zamili, S.Pd., M.Si. mengatakan, “Kami sangat berterima kasih pada Bapak dan Ibu guru yang telah membimbing dan mengantarkan anak-anak kami pada pintu kesuksesan.” Beberapa siswa yang dinyatakan lolos ke Perguruan Tinggi Negeri sebagai bukti bahwa MAN 2 Jakarta layak diperhitungkan. Dhiany Suhanna, S.Pd. selaku guru Bimbingan Konseling menyatakan, siswa MAN 2 Jkaarta yang dinyatakan lolos jalur SNMPTN sebanyak 10 orang, jalur PMDK sebanyak 3 orang, jalur SPAN sebanyak 6 orang. Selain itu beberapa siswa juga berhasil diterima di sekolah kedinasan, yakni Poltekes sebanyak1 orang, APP sebanyak 3 orang, dan di BATAN sebanyak 1 orang.
Pencapaian tersebut semoga menjadi motivasi untuk menjadikan Man2 Jakarta tetap di garda depan, baik bidang akademik maupun non-akademik. (Yuyum Daryumi)